Denyutjantung di dada berdebar tak menentu · karna kehadiranmu · diam diam hatiku · mengagumi dirimu · bahkan menyayangimu · untuk pertama kali, itupun kuakui · kau . F g diam diam hatiku. C g pertama kali didalam hidupku ini. Denyut jantung di dada berdebar tak menentu ; Setiap negara memiliki lagu kebangsaan masing-masing sebagai identitas untuk membedakan satu negara dengan negara yang pun memiliki lagu kebangsaan, yakni Indonesia Raya. Lagu tersebut diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman atau yang dikenal dengan WR Supratman merupakan seorang guru, komposer, dan Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II di Batavia sekaligus menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme di Indonesia sebagai Hindia Belanda yang mendukung ide satu “Indonesia” daripada harus terpecah belah menjadi beberapa ini, lagu Indonesia Raya biasa dinyanyikan saat upacara dengan mengibarkan bendera merah itu, Indonesia Raya juga sering dikumandangkan pada acara-acara tertentu, baik sebagai pembuka maupun dan si Kecil sudah hafal lagu Indonesia Raya belum, nih?Kalau belum, berikut ini beri tahu teks lagu Indonesia Raya beserta sejarahnya. Jangan lupa dihafal anak mama, ya!Youtube/Dani HalimTeks lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasikan pada 10 November di surat kabar Sin Po, menggunakan tangga nada C natural dengan catatan “djangan terlaloe tjepat”. Rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha, Yo Kim ini teks lagu Indonesia Raya yang bisa dinyanyikan sampai saat Tanah AirkuTanah tumpah darahkuDi sanalah aku berdiriJadi pandu ibukuIndonesia kebangsaankuBangsa dan Tanah AirkuMarilah kita berseruIndonesia bersatuHiduplah tanahkuHiduplah negerikuBangsaku rakyatku semuanyaBangunlah jiwanyaBangunlah badannyaUntuk Indonesia RayaReffIndonesia RayaMerdeka, merdekaTanahku negeriku yang kucintaIndonesia RayaMerdeka, merdekaHiduplah Indonesia RayaEditors' Picks2. Disusun oleh WR SupratmanWebsite/ Indonesia Raya ditulis dan disusun oleh WR itu, ia melihat sebuah tulisan di majalah Timbul yang diterbitkan di Solo, Jawa Tengah, yang menantang para ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu dari buku Wage Rudolf Soepratman oleh Athony C. Hutabarat 2001, WR Supratman berpikir bahwa lagu-lagu pergerakan sangat penting untuk mengobarkan semangat itu, WR Supratman telah menulis lagi berjudul “Dari Barat Sampai ke Timur”. Hingga akhirnya, Ir. Soekarno mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki lagu nasional dengan pentingnya memiliki lagu kebangsaan, WR Supratman pun segera memikirkan makna yang mendalam untuk menciptakan lagu nasional Pertama kali lagu Indonesia Raya diperdengarkanPinterest/beritajakartaonPada pertengahan 1928, lagu Indonesia pun selesai dibuat dan diperdengarkan pada 28 Oktober 1928 di pertemuan Kongres Pemuda II atau yang dikenal sebagai peristiwa Sumpah itu, lagu Indonesia Raya dimainkan pada Desember 1928 saat pembubaran panitia kongres kedua dan ketika pembukaan Kongres PNI 18-20 Desember 1929 untuk ketiga hari, lagu Indonesia Raya semakin dikenal dan dinyanyikan dalam tiap kesempatan-kesempatan tersebut membuat pihak Belanda resah dan melarang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun tidak lama kemudian, pelarangan tersebut dicabut dengan syarat hanya boleh dinyanyikan di ruang Kembali dinyanyikan pada hari kemerdekaanPinterest/andromedasenjaSetelah mengalami pelarangan bersyarat, lagu Indonesia Raya kembali dinyanyikan pada 17 Agustus 1945 setelah Seokarno membacakan teks Proklamasi tersebut merupakan hari kemerdekaan Indonesia, di mana untuk pertama kalinya Indonesia meraih kemerdekaan dari tetapi, pada saat itu, WR Supratman telah meninggal dunia pada 17 Agustus 1938, sehingga ia tidak sempat mendengar lagu ciptaannya Lagu Indonesia Raya sempat mengalami perubahanPinterest/avimenayangLagu Indonesia Raya telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali, di antaranya versi asli yang dibuat oleh WR Supratman, lirik resmi yang diumumkan pada tahun 1958, dan lirik modern yang digunakan hingga saat mengalami perubahan lirik, lagu Indonesia Raya juga mengalami dua kali rekaman, yakni rekaman yang dilakukan menggunakan suara rekaman stereo pada 1 Januari 1992 dan menggunakan rekaman digital di Australia pada Mei Sikap Khusus Ketika Mendengarkan Lagu Indonesia Raya?Perlu diketahui, untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya terdapat sikap khusus yang wajib dilakukan, yaitu berdiri tegak dengan sikap hormat, tangan kanan diposisikan di depan dan menyentuh dahi, tangan kiri dirapatkan ke tubuh bagian kiri, pandangan lurus menghadap ke depan, kedua kaki diposisikan rapat, serta menunjukkan sikap teks lagu Indonesia Raya dan sejarahnya serta sikap khusus ketika mendengar lagu kebangsaan negara Indonesia. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan anak sebagai rakyat Indonesia jugaBeri Tahu Anak, Ini 7 Fakta Sejarah Perjuangan Bangsa IndonesiaCeritakan Sejarah Indonesia ke Anak, Ini 6 Negara Penjajah IndonesiaFakta Menarik di Balik Sejarah Proklamasi 17 Agustus 1945 LaguNostalgia Paling Dicari | Tembang Kenangan Enak Didengar Diperjalanan | Yang Pertama KaliLagu Nostalgia Paling Dicari | Tembang Kenangan Enak Didengar D

Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia RayaW. R. Supratman Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya – Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diciptakan oleh komponis W. R. Supratman untuk pertama kalinya diperdengarkan pada Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tanggal 28 Oktober 1928 di Batavia Jakarta. Momen Kongres Pemuda II ini juga sekaligus ditandai sebagai hari Sumpah Pemuda. Adapun lagu kebangsaan ini merupakan lagu yang menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu “Indonesia” sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni. Kemudian pada saat proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya akhirnya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Sejak itu, lagu Indonesia Raya selalu dimainkan pada saat pelaksanaan upacara bendera, dimana bendera Indonesia akan dinaikkan dengan khidmat, dengan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera dapat mencapai puncak tiang bendera bersamaan dengan saat lagu berakhir. Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Ketika W. R. Supratman mempublikasikan lagu Indonesia Raya, ia dengan jelas menuliskan “lagu kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya. Pada saat itu, surat kabar Sin Po edisi Nvember 1928 menjadi media publikasi yang pertama kali dimana dalam surat kabar tersebut dimuat teks lagu Indonesia Raya. Selanjutnya rekaman lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya dimiliki oleh seorang pengusaha berdarah Tionghoa bernama Yo Kim Tian. Perlu diketahui bahwa Lagu Indonesia Raya yang dipublikasikan di surat kabar Sin Po, ditulis oleh W. R Supratman dengan tangga nada C natural dan dengan catatan “Djangan Terlaloe Tjepat.” Sementara itu pada sumber lainnya, W. R Supratman menuliskannya dengan tangga nada G sesuai kemampuan umum orang menyanyi pada rentang a – e dan dengan irama Marcia. Kemudian pada tahun 1950, seorang musisi Belanda bernama Jos Cleber mengaransemen lagu Indonesia Raya dan menuliskannya dengan irama Maestoso con bravura kecepatan metronome 104. Ia melakukannya setelah menerima permintaan dari Kepala Studio RRI Jakarta saat itu, yaitu Jusuf Ronodipuro. Selanjutnya Cleber pun menyempurnakan aransemennya setelah ia menerima masukan dari Presiden Soekarno saat itu. Setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan pada tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan untuk Indonesia Raya. Namun hal itu ternyata tidak menggentarkan semangat para pemuda. Mereka tetap menyanyikan lagu itu dengan semangat dan mengucapkan kata “mulia, mulia!” untuk menggantikan kata “merdeka, merdeka!” yang terdapat pada bagian refrain lagu. Para pemuda juga tetap menganggap bahwa lagu Indonesia Raya sebagai sebuah lagu kebangsaan. Selanjutnya, lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan perlambang persatuan bangsa Indonesia. W. R. Supratman Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya W. R. Supratman lahir di Surabaya pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia 10 tahun setelah ia menciptakan lagu Indonesia Raya, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1938. Jadi Supratman bahkan tidak sempat mendengarkan lagunya dikumandangkan pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. W. R. Supratman adalah anak ke-7 dari 9 bersaudara. Pada tahun 1914, Supratman mengikuti kakak tertuanya, Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem, seorang Belanda yang bernama Willem van Eldik. Berkat kakak iparnya jugalah, Supratman belajar musik sehingga ia pandai bermain biola dan kemudian bisa mengubah lagu. Akhirnya pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, pada waktu itu ia berada di Bandung dan pada usia 21 tahun. Di Makassar sendiri Supratman belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama 3 tahun, kemudian melanjutkannya ke Normaal School di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. 2 tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar. Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya sewaktu sudah tinggal di Jakarta. Pada saat itu ia juga mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa yang akhirnya disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda. Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .

Untukpertama kali itupun kuakui G Kau begitu berarti F G Rasanya ingin s'lalu dekat dekat dirimu C Tak ingin pisah lagi [REFF] G Yang pertama di dalam hidup ini C Rindu dan sayang menyiksa diri G Yang pertama di dalam hidup ini C Kasih dan sayang menerpa diri F Terkadang tak sadar bibirku ini C Menyebut dan memanggil namamu sayang G
- Bagaimana lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza yang benar?Lagu kemerdekaan “Indonesia Raya” selalu berkumandang tidak hanya ketika upacara bendera atau peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, melainkan di setiap kegiatan resmi apapun mulai tingkat paling rendah hingga skala duduk di bangku sekolah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia telah menjadi kebiasaan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Akan tetapi, selama ini masyarakat mungkin hanya terbiasa dengan lagu “Indonesia Raya” stanza ciptaan Wage Rudolf Supratman tersebut sebenarnya memiliki tiga stanza, yang pertama kali dibawakan melalui gesekan biolanya dalam Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 atau dikenal sebagai cikal bakal Hari Sumpah tersebut dinyatakan Anthony C. Hutabarat dalam bukunya berjudul Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Supratman Pencipta Lagu Indonesia Raya 2001. Mulai tiga tahun terakhir ini, pemerintah mengenalkan lagu “Indonesia Raya” tiga stanza kepada membuka tahun ajaran baru pada 2017 lalu dengan menerapkan kebijakan baru sehubungan dengan lagu “Indonesia Raya” yaitu dengan menyanyikan tiga stanza lagu kebangsaan tersebut dalam helatan upacara tertentu. Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Adapun lirik lagu “Indonesia Raya” tiga stanza tersebut adalah sebagai berikut Indonesia tanah airku,Tanah tumpah darahku,Di sanalah aku berdiri,Jadi pandu kebangsaanku,Bangsa dan tanah airku,Marilah kita berseru,Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku,Hiduplah neg'riku,Bangsaku, Rakyatku, semuanya,Bangunlah jiwanya,Bangunlah badannya,Untuk Indonesia tanah yang mulia,Tanah kita yang kaya,Di sanalah aku berdiri,Untuk s' tanah pusaka,P'saka kita semuanya,Marilah kita mendoa,Indonesia bahagia. Suburlah tanahnya,Suburlah jiwanya,Bangsanya,Rakyatnya, semuanya,Sadarlah hatinya,Sadarlah budinya,Untuk Indonesia tanah yang suci,Tanah kita yang sakti,Di sanalah aku berdiri,N'jaga ibu tanah berseri,Tanah yang aku sayangi,Marilah kita berjanji,Indonesia rakyatnya,S'lamatlah putranya,Pulaunya, lautnya, semuanya,Majulah Neg'rinya,Majulah pandunya,Untuk Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Tanahku, neg'riku yang kucinta!Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Hiduplah Indonesia Raya. Apa Makna di Balik Lirik “Indonesia Raya” Tiga Stanza Tersebut? Lirik lagu Indonesia Raya ditulis oleh komposer sekaligus wartawan Wage Rudolf Supratman. Instrumental lagu tersebut pertama kali dibawakan dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928, yang kelak dikenal sebagai cikal bakal Hari Sumpah WR Supratman adalah wartawan koran Sin Po yang ditugaskan untuk meliput Kongres Pemuda II, seperti ditulis oleh St. Sularto dalam “Wage Rudolf Supratman Menunggu Pelurusan Fakta Sejarah” di Majalah Prisma edisi 5 Mei kala itu keinginannya tidak hanya sekadar menulis berita, tetapi juga ingin membawakan lagu "Indonesia Raya". Atas inisiatifnya sendiri, ia menyebarkan salinan lagu itu kepada para pimpinan organisasi bersambut. Lagu tersebut mendapat sambutan hangat. Sugondo, yang waktu itu memimpin Kongres Pemuda Indonesia Kedua, awalnya mengizinkan Supratman membawakan lagu tersebut pada jam istirahat. Namun, ketika Sugondo membaca lebih teliti lirik lagu itu, ia menjadi takut pemerintah memboikot acara Kongres. Akhirnya Sugondo meminta Supratman membawakan lagu tersebut dengan instrumen biola saja. Ketika jam istirahat tiba, Supratman maju, membawakan lagu 'Indonesia Raya' versi instumental. Semua peserta kongres terharu mendengar gesekan biolanya. Itulah kali pertama lagu 'Indonesia Raya' berkumandang. Lagu itu kembali berkumandang di akhir bulan Desember 1928 saat pembubaran panitia kongres kesempatan itu, untuk kali pertama, lagu tersebut dinyanyikan dengan iringan paduan suara. Ketiga kalinya, lagu 'Indonesia Raya' dinyanyikan saat pembukaan Kongres PNI 18-20 Desember ditulis oleh Dwi Oktarina dalam esainya “Menelisik Indonesia Raya”, lagu “Indonesia Raya” merupakan pernyataan perasaan nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun nasional tersebutlah yang menjadikan lagu kebangsaan tersebut memiliki banyak makna di baliknya, salah satunya menggambarkan semangat dan cita-cita bangsa Indonesia yang tertulis dalam lirik demi lirik lagu. Melansir Kemendikbud, stanza pertama “Indonesia Raya” menggarisbawahi lirik “Marilah kita berseru, Indonesia bersatu” yang ditulis sebagai makna penyemangat. Selain itu, kalimat tersebut juga seruan bagi Indonesia yang saat itu belum merdeka untuk bersatu meraih kemerdekaan Indonesia. “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya” pada stanza pertama pada awalnya tidak ditulis lirik tersebut tertulis “Bangunlah badannya, bangunlah jiwanya” yang kemudian diganti atas usul Ir. Soekarno mengacu pada pendapatnya “tak akan bangun raga seseorang jika jiwanya tidak terlebih dahulu bangun. Hanya seorang budak yang badannya bangkit namun jiwanya tidak”. Pada stanza kedua, lirik yang ditekankan adalah “Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia”. Kalimat tersebut memendam landasan spiritual dengan selalu mendoakan Indonesia agar senantiasa menjadi negara yang selanjutnya berbunyi “Sadarlah budinya, sadarlah hatinya”, bermakna masyarakat Indonesia yang senantiasa memiliki budi dan hati yang baik. Stanza terakhir, tertulis sumpah dan amanat agraria yang diselipkan di dalam lirik “Indonesia Raya”.Lirik tersebut adalah “Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi”, sementara amanat agraria terdapat dalam lirik “Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya”.Makna agraria yang dimaksud dalam lirik tersebut tidak terbatas dengan tanah Indonesia, melainkan seluruh yang terkandung dalam Indonesia meliputi tanah, laut, hingga luar angkasanya. Lirik dan notasi lagu “Indonesia Raya” pertama kali dimuat di surat kabar Sin Po edisi 10 November 1928, selang 13 hari setelah perhelatan Kongres Pemuda II di mana lagu tersebut pertama kali berisi lirik lagu dan notasi “Indonesia Raya” tersebut pun dicetak lagu tersebut berjudul “Indonesia” dan bukan “Indonesia Raja” atau “Indonesia Raya”. Koran Sin Po sendiri merupakan lahan Supratman bekerja sebagai juga Makna Baju Motif Kaif NTT yang Dipakai Jokowi di Upacara HUT RI Arti Google Doodle Hari Ini yang Ikut Meriahkan HUT RI ke-75 Promo 17 Agustus 2020 KFC, Pizza Hut hingga Tiket Ketera Gratis - Sosial Budaya Kontributor Dinda Silviana DewiPenulis Dinda Silviana DewiEditor Nur Hidayah PerwitasariPenyelaras Yulaika Ramadhani
Disitulah saya yang lebih muda dan saya saat ini bertemu dan bergaul dan bersenang-senang bersama," kata NIKI. Lagu "High School in Jakarta" membawa NIKI kembali ke lagu sebelumnya. Kali ini lagu NIKI mengenang perasaan cinta pertama. Bagi NIKI sendiri, single ini adalah hal yang paling dia sukai yang pernah dibuat.

Chord G, C, Am, D, F Intro Pertama kali adalah matahari Yang mencium bumi ini Pertama kali, engkaulah kekasih Yang membelaiku sejuk di hati Reff Chord Dm, Bm, Em, A, B Engkaulah pujaan, dambaan di kalbu Engkaulah rinduku di malam bisu Adakah kau dengar bisikan hatiku? Betapa inginku s’lalu dekat denganmu Hu-hu-hu Serasa hati bagai dibuai mimpi Kala kau kembali lagi Serasa hari seakan enggan berganti Bila kau s’lalu ada di sisi Serasa hati bagai dibuai mimpi Kala kau kembali lagi Serasa hari seakan enggan berganti Bila kau s’lalu ada di sisi Engkaulah pujaan, dambaan di kalbu Engkaulah rinduku di malam bisu Adakah kau dengar bisikan hatiku? Betapa inginku s’lalu dekat denganmu Hu-hu-hu Engkaulah pujaan, dambaan di kalbu Engkaulah rinduku di malam bisu hu-hu Adakah kau dengar bisikan hatiku? Betapa inginku s’lalu dekat denganmu Hu-hu-hu Makna dari Lirik Lagu Pertama Kali Utha Likumahuwa Lirik dan Chord dasar. Lagu yang berjudul Pertama Kali merupakan lagu yang dipopulerkan oleh Utha Likumahuwa. Lagu ini sudah resmi dirilis pada tahun 1982. Dalam lirik lagu ini menceritakan tentang seseorang yang menemukan cinta pertamanya. Baca berita pilihan lainnya di "Google News" Belasan tahun berkecimpung di dunia jurnalistik. Pernah menjadi redaktur di beberapa situs berita online di Jakarta. Kini menjalani aktivitas profesional sebagai redaktur di View all posts

Pertamakali didalam hidupku ini Menyayang dirimu Denyut jantung didada Berdebar tak menentu Kar'na kehadiranmu Diam - diam hatiku Mengagumi dirimu Bahkan menyayangimu Untuk pertama kali Itupun kuakui Kau begitu berarti Rasanya ingin slalu Dekat - dekat dirimu Tak ingin pisah lagi Reff Yang pertama didalam hidup ini Rindu dan sayang menyiksa diri

Jakarta - Lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan setiap upacara bendera dan juga di kala ada peristiwa bersejarah. Termasuk pada peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2021 besok, lagu Indonesia Raya akan barangkali detikers saat di sekolah pernah mendapatkan sebuah pertanyaan, Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh siapa? Lagu Indonesia Raya adalah ciptaan Wage Rudolf Supratman, seorang jurnalis yang juga pemusik. Putra dari pasangan Djoemeno Senen dan Siti Senen ini mendapat inspirasi menulis lagu kebangsaan setelah membaca sebuah tulisan di salah satu surat kabar yang mengatakan negara lain telah memiliki lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman punya sejarah panjang. Lagu itu pertama kali dikumandangkan saat dilakukan Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 di Jakarta. Hari itu kemudian diperingati sebagai Sumpah Pemuda setiap Indonesia Raya memiliki tiga stanza. Selama ini setiap upacara bendera hanya stanza pertama yang dinyanyikan. Namun belakangan dalam acara-acara tertentu, dua stanza lainnya juga sering lirik lagu 'Indonesia Raya' tiga stanzaLirik Lagu Indonesia Raya dan Chordnya Ciptaan WR SoepratmanIIndonesia tanah airku,Tanah tumpah darahku,Di sanalah aku berdiri,Jadi pandu kebangsaanku,Bangsa dan tanah airku,Marilah kita berseru,Indonesia tanahku,Hiduplah neg'riku,Bangsaku, Rakyatku, semuanya,Bangunlah jiwanya,Bangunlah badannya,Untuk Indonesia tanah yang mulia,Tanah kita yang kaya,Di sanalah aku berdiri,Untuk s' tanah pusaka,P'saka kita semuanya,Marilah kita mendoa,Indonesia tanahnya,Suburlah jiwanya,Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,Sadarlah hatinya,Sadarlah budinya,Untuk Indonesia tanah yang suci,Tanah kita yang sakti,Di sanalah aku berdiri,N'jaga ibu tanah berseri,Tanah yang aku sayangi,Marilah kita berjanji,Indonesia rakyatnya,S'lamatlah putranya,Pulaunya, lautnya, semuanya,Majulah Neg'rinya,Majulah pandunya,Untuk Indonesia Raya,Merdeka, merdeka,Tanahku, neg'riku yang kucintaIndonesia Raya, Merdeka, merdeka,Hiduplah Indonesia Raya Simak Video "Gerindra Buka Peluang Tambah Parpol Gabung KKIR, Salah Satunya Golkar" [GambasVideo 20detik] erd/erd Liriklagu Indonesia Raya asli yang pertama kali ditulis dan disusun oleh Wage Rudolf Supratman ini pertama kali diperkenalkan kepada khalayak oleh komponisnya langsung pada tanggal 28 Oktober 1928. Saat itu juga bersamaan dengan berlangsungnya Kongres Pemuda II yang dilaksanakan di Batavia (nama Jakarta saat itu). Liriklagu Yang Pertama Kali. Use UpDown Arrow keys to increase or decrease volume. Pertama Kali aku menyintai Pertama Kali aku mengasihi Pertama Kali aku merindui Pertama Kali aku menyayangi. Aku tahu kau sudah berpunya Tapiku sanggup menunggu selamanya Hingga kini aku menanti Mengapa sikit engkau tidak mengerti. PkVRU.
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/35
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/98
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/224
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/216
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/252
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/298
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/354
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/76
  • ilhk7x9yjw.pages.dev/83
  • teks lagu yang pertama kali